SURAT PRIBADI
KEDINASAN
Surat pribadi
kedinasan adalah surat pribadi yang dibuat oleh seseorang untuk keperluan
pribadinya berkenaan dengan pekerjaan atau status sosial lainnya.
JENIS-JENIS
1. SURAT
PERMOHONAN
2. SURAT LAMARAN
3. SURAT JAWABAN
LAMARAN
4. SURAT
PERNYATAAN
5. SURAT
PERMINTAAN IZIN
6. SURAT
PEMBERIAN IZIN
A. SURAT PERMOHONAN
1.
Pengertian
Surat Permohonan
Surat yang
dibuat oleh seseorang berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak
lain. Sesuatu yang diminta atau dimohon kepada pihak lain dapat berbentuk
pemberian atau peminjaman.
2.
Fungsi
a.
Bagi
pihak yang memohon duta atau utusan untuk menyampaikan suatu yang hendak
dimohon atau mintanya. Apalagi yang memohon tidak bisa datang sendiri, maka
surat tersebut benar-benar sebagai duta.
b.
Bagi
pihak yang menerima sebagai bahan untuk mempertimbangkan perlu tidaknya bantuan
diberikan. Sekaligus sebagai alat bukti meminta kembali sesuatu yang
dipinjamkan jika telah jatuh tempo peminjamannya.
3.
Penyusunan
Bagian-bagian
surat permohonan tidak berbeda jauh dengan surat-surat pada umumnya. Meskipun
termasuk surat pribadi, surat permohonan mungkin juga dibuat dalam bentuk
blangko oleh pihak yang akan memberikan pinjaman atau bantuan.
Siapa
pun yang membuat, isi surat permohonan yang baik sekurang-kurangnya memuat
hal-hal berikut:
a.
identitas
pemohon,
b.
tujuan
dan alasan memohon,
c.
barang/sesuatu
dan jumlah yang dimohon,
d.
batas
waktu meminjam,
e.
Pernyataan
kesunguhan dalam memohon.
B. SURAT LAMARAN PEKERJAAN
1.
Pengertian
Surat Lamaran Pekerjaan
Surat
lamaran pekerjaan merupakan jenis surat pribadi kedinasan yang berisi
permohonan untuk memperoleh sesuatu jabatan atau pekerjaan tertentu.
2.
Penulisan,
Gaya Bahasa dan Isi
a.
Surat
lamaran pekerjaan harus ditulis dalam bentuk yang baik, rapi,dan sedap
dipandang mata. Apabila surat lamaran pekerjaan tidak disyaratkan harus ditulis
tangan atau diketik, maka boleh dipilih sesuka hati.
b.
Surat
lamaran pekerjaan mirip dengan surat penawaran barang. Oleh karena itu gaya
bahasanya harus menarik dan dapat meyakinkan penerimanya.
c.
Isi
surat lamaran pekerjaan harus singka, jelas dan langsung mengenai
permasalahannya dengan menyebutkan:
1)
sumber
lamaran;
2)
jenis
lowongan pekerjaan yang disaratkan;
3)
kualifikasi
pelamar;
4)
lampiran-lampiran.
3.
Sumber
Lamaran
Informasi tentang permintaan tenaga kerja dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari:
Informasi tentang permintaan tenaga kerja dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari:
a.
teman,
kenalan, famili;
b.
lembaga
pendidikan, sekolah, kursus;
c.
kantor
depnaker;
d.
selebaran
e.
iklan
pada media masa.
4.
Kualifikasi
Pelamar
Kualifikasi
pelamar berisi hal-hal yang berkaitan dengan identitas dan kepribadian serta
pendidikan pelamar.
a.
Identitas
pelamar, berisi:
1)
nama lengkap;
2)
tempat dan tanggal lahir;
3)
alamat lengkap;
4)
kebangsaan dan agama (jika perlu);
5)
status perkawinan (jika perlu);
b.
Data
pendidikan, berisi:
1)
Pendidikan
formal yang berijazah, yang terpenting adalah pendidikan terakhir atau yang
sesuai dengan jenis pekerjaan yang diisyaratkan.
2)
Pendidikan
non formal yang bersertifikat, misalnya pendidikan yang diperoleh melalui
kursus-kursus, dan juga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang diisyaratkan.
c.
Data
pengalaman kerja, berisi:
1)
Bidang
pekerjaan yang di lamar; dan
2)
Bidang
pekerjaan atau keahlian yang bersifat mendukung.
5.
Lampiran-lampiran
a)
Foto
kopi ijazah terakhir pendidikan formal;
b)
Foto
kopi sertifikat pendidikan non formal;
c)
Surat
keterangan kelakuan baik;
d)
Surat
keterangan Depnaker;
e)
Surat
keterangan sehat dari dokter;
f)
Foto
(jika diperlukan),
g)
Daftar
riwayat hidup.
6.
Daftar
riwayat hidup, memuat:
a.
Nama
lengkap;
b.
Tempat
dan tanggal lahir;
c.
Kebangsaan
dan agama;
d.
Status
perkawinan;
e.
Jenis
kelamin;
f.
Alamat;
g.
Pendidikan;
h.
Pengalaman
kerja;
i.
Nama
orang tua dan pekerjaan (jika perlu);
j.
Referensi
(jika perlu);
k.
Keterangan
lain-lain (jika perlu).
7.
Referensi
pelamar
Referensi
pelamar adalah orang yang dapat memberikan keterangan mengenai keadaan pribadi
pelamar, tentang kejujuran, kecakapan, kerajinannya, dan sebagainya.
C. SURAT JAWABAN LAMARAN
1.
Penertian
surat jawaban lamaran
Sebuah
surat yang ditulis oleh seseorang dengan tujuan menjawab permohonan lamaran
pekerjaan yang telah diterimanya. Surat jenis ini termasuk surat dinas, bukan
surat pribadi.
2.
Isi
surat
Surat jawaban
lamaran berisi dua kemungkinan yang harus ditulis, yaitu berupa:
a.
Panggilan,
jika lamaran tersebut diterima;
b.
Penolakan,
jika lamaran tersebut tidak diterima.
D. SURAT PERNYATAAN
1.
Pengertian
surat pernyataan
Surat
yang dibuat oleh seseorang yang berisi pernyataan dirinya atau menerangkan
orang lain bahwa orang tersebut pernah atau tudak pernah melakukan sesuatu.
2.
Manfaat
a. Bagi si penerima, berfungsi sebagai alat bukti
meminta pertanggungjawaban pihak yang menulis.
b. Bagi si pembuat, berfungsi sebagai alat bukti
penguat untuk diakui pihak lain.
c. Bagi pihak yang dinyatakan, berfungsi
sebagai alat mengukuhkan atau menguatkan keadaan pihak yang
diterangkan/dinyatakan.
3.
Bentuk
dan penyusunan
Surat
pernyataan pribadi memiliki bentuk yang sederhana, kita dapat membuatnya dalam
bentuk resmi atau setengah balok.
Surat pernyataan
terbagi menjadi tiga bagian pokok:
a.
Nama
surat pernyataan
b.
Isi
pernyataan
1)
Identitas
pihak yang menyatakan;
2)
Isi
pernyataan berupa kesungguhan dalam menyatakan;
3)
Identitas
pihak yang menyatakan.
c.
Penutup
pernyataan, meliputi:
1)
Tempat
dan tanggal dibuatnya surat;
2)
Identitas
yang membuat surat
a)
Nama
terang;
b)
Tanda
tangan;
c)
Keterangan
lain ( NIP, dan sebagainya).
E. SURAT PERMINTAAN IZIN
1.
Pengertian
surat permintaan izin
Surat
yang ditulis seseorang yang ditujukan kepada orang lain (biasanya atasan,
pimpinan, atau orang tuanya) yang berisi pemberitahuan dan izin untuk tidak
atau mengikuti/melaksanakan/mengadakan sesuatu karena ada kepentingan tertentu.
2.
Macam-macam
a.
Surat
permintaan izin untuk melakukan suatu kegiatan;
b.
Surat
permintaan izin Untuk tidak mengikuti suatu kegiatan karena lasan tertentu.
3.
Alasan
penyebab timbulnya surat permuntaan izin
Surat
permintaan izin ditulis oleh seseorang dengan beberapa kemungkinan alasan,
antara lain:
a.
Alasan
sakit (dirinya sendiri);
b.
Kepentingan
mendadak, misalnya:
·
Ada
anggota keluarga yang sakit,
·
Ada
anggota keluarga yang meninggal;
c.
Kepentingan
terencana, misalnya:
·
Mempunyai
hajat tertentu;
·
Menjenguk
orang tua yang sakit, dan lain-lain.
4.
Penyusunan
surat permintaan izin
Surat
permintaan izin dikatakan baik, jika penyusunannya memperhatikan beberapa hal
berikut ini.
a.
Penulisan
b.
Bahasa
surat
c.
Isi
surat
F. SURAT PEMBERIAN IZIN
1.
Pengertian
surat pemberian izin
Surat
yang berisi keterangan bahwa pihak yang memegang surat itu diberi kesempatan
atau diperbolehkan melakukan atau mengadakan suatu kegiatan tertentu.
2.
Ruang
lingkup
Surat pemberian izin pada dasarnya dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a.
Bersifat
pribadi, biasa dibuat seseorang yang menjadi orang tua atau wali.
b.
Resmi/dina,
biasa dikeluarkan oleh seseorang atas nama sebuah organisasi lembaga, atau
instansi.
3.
Fungsi
a.
Bagi
pihak yang diberi izin, berfungsi sebagai alat bukti diri diperbolehkannya
melakukan atau mengadakan sesuatu.
b.
Bagi
pihak yang memberi izin, berfungsi sebagai sarana memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada pihak lain untuk mengembangkan kreativitasnya.
c.
Bagi
pihak ketiga, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui diperbolehkan atau
tidaknya pihak kedua untuk melakukan atau mengadakan suatu kegiatan tertentu.
4.
Penyusunan
Siapapun
yang membuat dan untuk kepentingan siapapun surat itu dibuat, maka surat
pemberian izin yang baik memuat hal-hal berikut.
a.
Menggunakan
bahasa yang ringkas, jelas dan hormat.
b.
Isi
surat hendaknya mencakup hal-hal:
·
identitas
pihak yang memberi izin
·
identitas
yang di beri izin
·
pernyataan
pemberian izin
·
jenis
izin yang diberikan.
DAFTAR PURTAKA
Suprapto. 2004
.Pedoman Lengkap Surat Menyurat Bahasa Indonesia. Surabaya. Penerbit Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar